cara menyetel rantai motor

Biasanya kalau menyetel rantai pasti terpatok pada anjuran pabrik dengan jarak main rantai 2-3 cm saat motor distandar tengah. Tapi itu berlaku bagi yang memiliki bobot rata-rata orang Indonesia. Apa hubungannya? Karena jarak main rantai behubungan erat dengan bobot pengendara, bila yang naik punya bobot lebih, misalnya 120 kg, maka butuh jarak main lebih banyak karena sokbeker akan mengayun lebih banyak sehingga jarak main rantai juga perlu banyak. Beda dengan pengendara yang punya bobot biasa, misal 60 kg, maka ayunan roda belakang hanya sedikt. Maka dari sini prosedur yang benar dalam mengatur ketegangan rantai adalah melibatkan secara langsung pemilik motor.
Urutan prosedur yang benar adalah, pertama posisikan motor dengan standar tengah, kemudian putar roda dan cari ketegangan rantai yang paling kencang, yaitu saat rantai paling sedikit jarak mainnya, dicek menggunakan tangan saat roda berputar. Kedua lipat standar tengah diikuti pengendara naik ke motor, maka rantai akan lebih mengencang, bila keseharian selalu berboncngan sertakan pula pemboncengnya. Nah di sinilah kuncinya, langkah ketiga baru saat pengendara di atas motor jarak main rantai diatur dengan jarak main 2-3 cm dengan cara mengendurkan mur roda kemudian mengencangkan atau mengendorkan mur stelan rantai. Setelah kekencangan sudah pas maka tinggal mur roda dikencangkan. Beres deh.
Dengan prosedur seperti ini rantai masih punya jarak main yang aman. Selamat mencoba.

Postingan Populer