yg mau psng iklan bsa psang d sni

modif motor

Sabtu, 12 Juni 2010

moto bike . . . . .

honda tiger transfomer Cinere
Dave modification homeowners Motor Concept (DMC) Wardoyo change Anga's Honda Tiger, residents Gandul, Cinere, Depok, stylish robot like in the movie Transformer. Characteristic thick as a sports cruiser disappeared after the modified into stout muscular streetfighter style.
MODIF honda tiger
honda tiger MODIF transfomer, Hence, the most dominant debris, Wardoyo said, there are lights on the shell. He admitted That the results of the concept ubahannya Itself. So, the house replaced the original reflector Owned Yamaha Mio Soul Which Few in-custom to resemble the head of the robot. Then, the exterior was given ornaments made from 0.8 mm plates.honda tiger transformers

Stocky muscular impression Wardoyo robots find on the tank. He Used a metal plate to change the dimensions of the tank is Considered a robot body, including the engine cover.

On the left side and right side mounted chassis deltabox airscoop to reinforce the muscular robot hand bones of iron wire. "It's all made of metal plate and mounted on the outside of the original tubular chassis for optimum handling," said Modifiers are hung on Jl Raya No. 15 Depok, Depok-Sawangan.modif honda tiger transformers

Meanwhile, the robot legs come polished so well built. The trick, have replaced the standard front telescopic suspension Suzuki GSX400 newfangled. As a counterweight, the arm swing (swing arm) DMC unique handmade, so gmainstay Each motor. "Swing Arm That I make an average of utilizing the original components and the re-use a custom metal plate. Problem model, my own concept and is often combined with input from consumers," Wardoyo Explained.

Abdomen and waist Wardoyo robot illustrated through the front seat view to cover the stern. Added to the application Views sweet undertail exhaust silencers. / * (KR15)

DATA Modification
Front tire: 110/70-17 Battlax BT45
Rear tire: 150/70-17 Battlax BT45
Monoshock: Suzuki Satria 120R
Footstep fronts: Yoshimura
Footstep back: Yamaha Jupiter MX 135LC
Brake lights and Sein: Variations
DMC: (021) 77887954
0813-8057-1391
source: Motor Plus

Senin, 22 Maret 2010

obrak abrik mesin jupie z

Aplikasi korek mesin bukan hanya berujung pada penggunaan motor di lintasan balap a.k.a Circuit, juga ga harus bikin motor wajib ngandang di bengkel mulu karena emang udah ga bisa dipake harian, dan terus menerus di riset untuk perkembangan dan maintenance. Yang satu ini korek mesin untuk Jupiter Z dipake ngampus oleh sang empunya.
Pinky Jupie...

Pinky Jupie...

Korek harian bisa saja dibatasi oleh rasio kompresi dan bahan-bakar yang akan dipakai, karena pilihan di pompa bensin cuma ada premium untuk kompresi 9 : 1 hingga pertamax plus yang kuat menahan kompresi 11:1, tapi untuk part lain bebas dan tidak ada aturan mau seberapa ekstreme hehehehee…

Piston KAZE

Piston KAZE

Seperti yamaha jupiter z yang satu ini, modif pertama yang disasar adalah meningkatkan kapasitas mesin dari 110cc menjadi 129cc yang ditempuh dengan cara menebus piston Kawasaki Kaze oversize 1.75. Agar masih dapat digunakan sehari-hari maka liner bawaan pabrik pun dilengserkan dan diganti dengan boring milik Kawasaki Kaze, hanya saja panjangnya perlu disesuaikan dengan milik Jupiter Z.

Kelar menata rasio kompresi, maka selanjutnya menyasar pada diameter porting intake yang reamer sebesar 22mm agar mampu diajak berlari penuh tenaga di putaran mesin 10,000 RPM. Noken As pun tak luput menjadi sasaran modifikasi, dijadikanlah noken as racing jupiter z dengan durasi ditentukan 282 derajat dengan lift 8.1mm untuk intake dan 7.9mm untuk exhaust.

Noken As papasan

Noken As papasan

Knalpot menebus punya bang Asep Hendro dari AHRS Factory tipe lama, CDI cukup mengandalkan CDI Digital Varro. Sebagai pengunci ubahan modifikasi dipilihlah karburator KOSO 28mm untuk mendampingi keseharian kuliah. Kalau diselah, duh bunyinya bikin ribut satu kampung huekkehheueukeek… :)

Knalpot Asep euuyyy..

Knalpot Asep euuyyy..

Sebagai pendukung penampilan cover body dilengserkan dan diganti labur warna pink -kesannya Gay banget ya hehehehheh sorry bro no offense- katanya biar keliatan centil motornya tapi begitu di gas Garang! Yaaahhh… mirip si Susy yang imut dan centil tapi kalo lagi marah bisa jadi Susilo! Huakakakakakak

Pokoknya tetap sehat tetap semangat biar bisa Gas Polll…!!!

Spesifikasi teknis : Porting inlet 22 mm , porting exhaust 20mm, Piston Kawasaki Kaze, Klep inlet dan exhaust Honda Legenda, Camshaft Vega papasan, Rocker arm Vega Lama, Pir Klep Suzuki Shogun, knalpot AHRS dimodif ulang, kampas kopling Honda Grand, pir kopling Yamaha RX-King.

R.A.T MOTORSPORT

.: house of performance :.

Tropodo Indah Blok N no26-28

Waru – Sidoarjo

085645577007

mail us : dragswega201@yahoo.com

be friend of us at facebook : swega rat, indra matamera, wawan rat

Modifikasi Yamaha Jupiter Z kali ini datang dari Jambi, tepatnya dari anak-anak Automotive Motor Modifikasi Jambi (AM2J). Adalah Havis Rasidin, yang selain bermain-main dengan tachometer kini ia nekat memasang banyak karburator King di Jupee-nya, 8 di kiri dan 8 lagi di kanan. Bukan hanya itu, di tengah-tengah ia tambahkan lagi tabung dan karburator mobil. Ck ck ck … njur buat apaaa gitu lho ?! :D

Gambar modifikasi Yamaha Jupiter Z

Bukan itu saja, pada bagian kepala motor, Havis masih memakai 3 buah takometer. “Bagian kepala ada 3 takometer,” jelasnya, kemarin (3/6).

Meski bagian-bagian lain ikut dimodif, agaknya Havis tak bisa lepas dari ‘bayang-bayang’ ciri khas AM2J. ‘Bermain-main’ dengan takometer. “Saya dimanajeri oleh Ketua,” ujarnya menyebut Faiz.

Motor milik Havis ini juga memakai pengecatan teknik air brush. Dengan pola-pola bertemakan realis, warna oranye, dia berhasil menciptakan suasana cerah pada Jupiter Z miliknya.

Selain itu, Havis termasuk pengedara yang taat peraturan lalu lintas. Terbukti, pada bagian stangnya, ia memasangi sepasang spion. “Spion ini dari lampu sepeda unta,” jelasnya seraya tertawa.

Sementara pada bagian ban, sambungnya, Havis memakai standar motor-motor ceper lain. Hanya saja untuk ban depan, dia menyadur teknik velg terbaru dan mulai tren saat sekarang, velg hubles (velg tanpa jari-jari).

Untuk memperoleh bentuk seperti sekarang, Havis terpaksa merogoh kocek senilai lebih kurang Rp 3 juta. Dan proses modifikasi hanya memakan waktu 3 hari! Mengenai ini, Havis mengemukakan alasan kenapa bisa secepat itu proses modifikasi motor miliknya.

Kamis, 18 Maret 2010

korek harian mesin suzuki

modif mes
«
»
KOREK HARIAN MOTOR SUZUKI SHOGUN / SMASH
19 Februari 2009 – 07:10
Ditulis dalam MESIN DAN BALAP
Bertanda , , , , , , , , , , , , , , ,








#gallery-1 {
margin: auto;
}
#gallery-1 .gallery-item {
float: left;
margin-top: 10px;
text-align: center;
width: 25%; }
#gallery-1 img {
border: 2px solid #cfcfcf;
}
#gallery-1 .gallery-caption {
margin-left: 0;
}








Modifikasi suzuki memang mengasyikan, apalagi jika melihat intake port yang berbentuk ouval dan tetap terjaga begitu hingga ujung payung klep. Karakter porting seperti ini akan memberi kekuatan pada bottom end serta mid range power. Nah tinggal bagaimana kita mengail tenaga pada putaran atas, namun kali ini order mesin adalah untuk daily use alias masih dipakai bercinta dengan sang pacar, jadi kudu enak buat jalan-jalan walau kadang buat kebut2an. Memanfaatkan banyak komponen standard, karena memang empunya adalah pelajar SMU dengan kantong pas-pas an, jadi ya modif murmer jilid yang kesekian deh hehehee… Rencana ke depan banyak, hanya setahap demi setahap, bahasa inggrisnya mah Alon-alon waton klakon… alah.
Meningkatkan kompresi kita custom piston agar lebih memiliki dome tinggi daripada standardnya, tentu ga bisa setinggi piston racing – hiks hiks.. nanggung… T_T – yah pokoknya cukup mengakomodir kompresi tinggi tapi minum premium di pom bensin pasti pas gak ngelitik.
Pasokan bahan bakar kita kasih pintu yang lebih gede untuk mengoptimalkan area bore, sekaligus mencicil jika nanti pasang piston dari Suzuki Thunder, meriset airflow gede dengan cylinder displacement relatif kecil… mampu gak mesinnya.
Dukungan lain adalah camshaft street yang dipapas hampir 1mm, untuk menambah lobe lift. Durasi overlaping ditambahkan agar putaran atas lebih berisi. Hal ini diimbangi dengan ubahan diameter port 81 % dari klep Intake. Exhaust system murah meriah dengan knalpot freeflow custom sekitar 150.000 saja, kan dana cekak bos… gak dapet subsidi ortu. Modif kecil2an kaya gini aja kudu nabung dari uang saku dan menghemat untuk gak ngerokok tuh si empunya huehehehehehe… Namanya perjuangan memang butuh pengorbanan, bukan.

Rabu, 17 Maret 2010

modif rx king

Modifikasi Mesin Bikin Kenceng, Malah BBM Lebih Irit (Stage I)

Lompat ke Komentar

Bagi anda yang menyukai kecepatan, seperti saya pasti anda akan memodifikasi mesin motor anda agar memperoleh tenaga sesuai keinginan anda dan pastinya anda tetap ingin konsumsi BBM motor anda tetap irit atau bahkan lebih irit dibanding sebelum dimodifikasi. Saya punya racikan ampuhnya. Resepnya adalah rombak seluruh sistem pengapian pada bagian mesin anda. Ganti Capacitor Discharge Ignition (CDI), peranti ini adalah induk/biangnya produksi api sebelum diteruskan ke ruang pembakaran. CDI standard pabrik biasanya memiliki limit dan kemampuan menghasilkan percikan apinya lebih kecil dibanding CDI racing. CDI racing zaman sekarang kebanyakan sudah mengadopsi sistem digital. Perlu dingat sebelum mengganti CDI pastikan jenis pengapian motor anda menganut sistem AC atau DC. Bila motor anda hanya digunakan untuk keperluan harian anda tidak perlu mengganti yang khusus balap mengingat harga yang cukup mahal. Pada motor harian bila anda tertarik untuk menggunakan merek BRT(Bintang Racing Team) anda cukup menggantinya dengan tipe Hyperband kira-kira harganya berkisar antara 350rb-400rb. Untuk meningkatkan sistem pengapian pada motor, selain CDI anda juga dapat mengganti Busi dan Kabel Busi. Busi perlu diganti yang jenis racing berbentuk jarum dan bahan yang paling bagus adalah Iridium. Saya menggunakan busi NGK racing jarum berbahan Platinum. Kalau CDI dan busi sudah menghasilkan percikan api yang besar, percuma kalau perantara atau kabel businya masih standard. Jadi saya menggantinya dengan kabel busi split fire berbahan serat optik. Bila anda rasa masih kurang anda juga bisa mengganti koil yang lebih bagus, tetapi hal itu tidak saya lakukan mengingat budget yang sedikit. Untuk memodifikasi itu semua saya harus rela merogoh kocek hingga 440rb, tetapi saya cukup puas karena peningkatkan tenaga cukup signifikan walaupun belum melakukan pengetesan lewat dynometer dan CDI yang saya pakai unlimiter. Perlu diingat seluruh modofikasi yang telah saya beberkan tadi untuk motor saya JupiterZ keluaran 2006. Berikut adalah spesifikasi CDI BRT HyperBand:

Tegangan Kerja : 12 s/d 18 Volt
Konsumsi Arus : 0.1 s/d 0.8 A
Putaran Mesin : 400 s/d 20.000 RPM
Ignition Timing (Idle) : 12� s/d 15� BTDC
Advance Timing : 27� s/d 42� (Lihat Label di CDI)
Used : Standard, Racing, Kompetisi
CDI Type : DC
Ignition Control : Digital – Microcontroller (Powered by Philips Semiconductor)
Standarisasi : JASO/JIS/UL (Japan Standard)
Protection : Automatic Low Voltage Protection

UPDATE (23/08/2008)

Saya mau memberi sedikit tambahan. Bila anda sudah mengganti CDI standard anda dengan CDI BRT, saya sarankan untuk TIDAK mengganti koil standard anda dengan koil racing. Pasalnya, pihak BRT pernah mengklaim kalau seluruh produk yang mereka buat diuji dengan koil standard dari pabrik motor itu sendiri. Beda dengan CDI XP 2002 yang melakukan penelitian koil racing dan standard. Sebagai ilustrasi bila anda mengganti CDI standard ke CDI BRT akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,8 HP, bila anda mengganti koil racing maka akan ada peningkatan tenaga sekitar 0,3 HP. Tetapi bila anda mengganti keduanya maka belum tentu peningkatan tenaga menjadi 0,8 + 0,3 = 1,1 HP bisa jadi kurang dari itu. Dampak lainnya CDI BRT anda akan cepat rusak atau mati. Lalu karena banyaknya pertanyaan tentang keberadaan kabel busi spilt fire itu, di sini saya tekankan bahwa tidak harus menggunakan kabel busi merek itu, yang terpenting adalah bahannya yang terbuat serat optic

PARA BRO-BRO…. GW UDA BIKIN MOTOR GW LEBIH KENCENG LAGI TAPI TAMBAH IRIT LAGI KONSUMSI BBM-nya BRO LIAT DEH DI “Modifikasi Mesin Bikin Kenceng, Malah BBM Lebih Irit(Stage II)” http://willycar.wordpress.com/2009/03/05/modifikasi-mesin-bikin-kenceng-malah-bbm-lebih-irit-stage-ii/

UPDATE LAGI….

Sepertinya kabel busi split fire ini saya sudah cari kemana-mana, tetapi sudah tidak ada lagi yang jual. Sepertinya pabrik kabel busi ini sudah tutup…. Seluruh harga yang saya keluarkan untuk memodifikasi motor ini, saat pada tanggal 9 Juni 2008. Jadi tidak mungkin kalau harganya maish sama… LAGI PULA, BEBERAPA MOTOR MENGGUNAKAN KABEL BUSI YANG SUDAH TERSAMBUNG DENGAN KOIL SECARA PERMANEN, JADI KLO MAU GANTI KABEL BUSI INI HARUS GUNTING KABEL BUSI STANDARD. JADI MOHON DIPERTIMBANGKAN LAGI YA………..

KARENA SEKARANG SAYA SUDAH SIBUK KULIAH, JADI PERTANYAAN LEWAT SMS TIDAK DAPAT SAYA BALAS……… MOHON MAAF……….. :D

modif drag bike

Alhamdulillah ya rabb,

Bahagia saya pernah berjodoh dengan mas Donny, pria bersahaja dari Purwokerto yang berangkat jauh-jauh mengembangkan ilmu korek mesin di R.A.T. Perjodohan kami berasal dari weblog ini, kemudian dari saling bertukar pikiran melalui sms, dan chat di facebook, membuat saya menyadari bahwa masih banyak orang-orang gigih dengan semangat dan kemauan besar untuk terus belajar tanpa harus dihalangi usia. Mas Donny, bapak 1 orang putra yang dinamakan Awan – sebagaimana besar dedikasinya untuk membahagiakan sang putra -, pengalamannya bertahun-tahun di bengkel spesialis vespa dan kemudian di bengkel umum mebuat basic engineeringnya sangat kuat dalam menganalisa dan inisiatif kerja yang cekatan. Istilah bahasa inggrisnya : gampang nyandak :) alias diberitahu sedikit, langsung paham. Syiiippp Syiiippp Syiippp. Tugas pertama mengorek cylinder head yamaha jupiter z sekaligus membentuk noken as untuk spec kiriman dari bandung purna sudah dengan istimewa, saat pak boss di sms balasannya : “mantab!”. Fffiiiuuuhhh…

Oleh karena itu, betapa piawai ia mempraktikan analisanya dan nalarnya dalam tugas pertama mengkorek ringan 1 motor penuh Honda Supra X 125 yang terkenal lamban berakselerasi, konsep matang kami diskusikan bersama, akhirnya jatuh pada pilihan bore up. Piston dipilih dari pabrikan kawasaki, dengan dimensi 54.5mm, piston dibenamkan dengan me-colter buring dengan clearance 0.03mm dipoles mulusssss. Sementara menunggu proses selesai, ia fokuskan pikirannya pada cylinder head. Setelah dikalkulasi dan dianalisa secara logis, langsung saja port inlet dan outlet di grafir ulang dengan indahnya, volumenya dibesarkan hampir 2 cc dari standardnya, inlet dibiarkan kasar, outlet dipolish, selesai. Noken as diamati, ditancapkan ke mesin dial gauge, diukur, ditelaah, langsung digarap durasi dan lifternya. Eh, tidak terasa udah hampir maghrib, leren dulu lah kalau begitu… :) lagipula wajah pak donny sudah kuyu heheheheh :D

Blok piston kelar dari jebakan antrian di tukang colter, segera dimasukkan ke lembah tukang bubut, untuk antri mendesain ulang permukaan piston sesuai kompresi yang diharapkan. Pemapasan 0.8mm, ditambah bentuk ulang fris coakan klep untuk menghindari benturan dalam terhadap klep. Karena selain noken as menjadi semakin tinggi, Plus otak pengapian rencana mengandalkan pabrikan racing honda BRT yang membuat mesin semakin teriak lebih tinggi, maka untuk menghindari Floating Pir klep diberi dalaman dari bantuan motor honda supra lama.

Piston racing

Piston custom Honda Supra 125

Cukup adopsi klep standard

Porting Stage 1

Noken as grindingan pak Donny

Melihat hasil karyanya yang istimewa, meski hanya sekedar untuk korek harian -bukan aplikasi balap- detail-detail kecil diperhatikannya. Print out lengkap dari web R.A.T yang ia pelajari tanpa disadari dengan cepat merasuk dan menjadikan hasil karyanya menyatu dengan aura R.A.T bangeetttzzzz… :) Setelah menyatukan semua komponen dan melakukan seting karburator. Beehhh… Lumayan binal lah supra nya. Sukses itu terus berlanjut ke korek mesin motor lainnya, baik untuk aplikasi harian saja, ataupun kiriman mesin untuk drag – road race kami bangun bersamanya.

Halaman ini sengaja kami buat dan kami dedikasikan untuk mas donny, semoga ilmu yang dibagikan menjadi amal yang baroqah. Meski sekarang sudah balik lagi ke Purwokerto, atau dimanapun ia, keluarga besar R.A.T motor selalu mengingat suka – duka bersamamu. We miss you, pak. ^_^

Alhamdulillah,

Alkisah ada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang nyasar di bengkel baru R.A.T, dengan mengendarai Suzuki Smash keluaran 2003, meski tergolong lawas tapi motornya masik mulusss… didandani minimalis asyik dengan velg alumunium TDR Racing U-Shape dan ban Comet ramping membuat tampilan motornya sporty. Dengan membawa tas gendong besar warna hitam, syukurla isinya bukan bom hehehe, ternyata setelah dibuka, Ooo… bak kopling manual. Niat ingin pasang Kopling manual, berkonsultasi dengan punggawa-punggawa R.A.T eh,, malah diracuni virus modifikasi mesin.

“Nanggung boss, kata om ibnu sambodo kalok cumak pasang kopling tapi mesin standard itu tabu… ” kata bang Yunus asal ceplos,

“mending di port – polished sekalian mas mesinnya, biar akselerasi lebi ringan ” si jago porting, kang Wawan, menimpali.

“Atur ulang rasio kompresi mas, pakai piston ini, pasti lebih keras, deck clearances sama dengan standard tapi… ” sambung saya menyodori piston DG Daytona yang memiliki diameter 55mm dan menunjukkan kepala piston yang nonong kaya lohan.

“Noken as biar saya yang atur durasi dan lifter nya mas,” Indra si murid bapak Gandoz tepepa yang lagi asyik masyuk bubut cam unjuk bicara.

“Terus saya bagian apa…?” Kata mas donny dengan polosnya menyahut… semua menoleh dan ketawa-ketiwi liat wajah lugunya, melas.. wkwkkwkwkw

Dengan bisikkan-bisikan yang saling bersahutan, masuk kuping kiri, mau keluar dari kuping kanan, dorong lagi dari kuping kanan, mau keluar dari kuping kiri, sahut lagi… akhirnya kata-kata kami merasuk ke dalam jiwa, terlihat dari matanya yang berbinar dan liurnya yang mulai menetes tanda dia ngebeettt banget dan ga tahan godaan modifikasi mesin yang kami tawarkan.

“Oke mas, berapa yang harus saya bayar tuh… ” katanya mantab!

Akhirnya kalkulator dikeluarkan dari laci, kalkulasi dana, Mr. W sang empu motor mengeluarkan dompet, dipikir-pikir, dirasa masik cukup buat jajan di kampus, akhirnya salaman. Tosss… :) Modifikasi pun disiapkan untuk mengguncang jalanan surabaya.

bettzz… bak kopling standard dilengserkan, perangkat kopling sentrifugal di las mati dengan bobot tersisa 800 gram. Kampas kopling diganti bawaan suzuki satria 120 R dengan pir kopling dari CLD Racing.

Blok dan head di bongkar. Porting masuk dan buang tak luput disempurnakan dengan kikisan pisau tuner sebanyak 1mm total pada inlet dan minus 1mm dari packing knalpot pada lubang exhaust. Kubah ruang bakar didesain 11cc untuk menampung jenong piston racing itu. Cylinder segera di overbore, piston DG dipilih karena memiliki lapisan teflon dan jalur oli extra untuk menurunkan friksi di dinding liner, diharapkan dapat mengurangi power losses saat melakukan langkah kompresi.

Noken as didesain durasi kecil untuk harian, 260 derajat pada inlet dan 265 derajat pada outlet, tinggi angkatan klep dipatok pada kisaran 7 milimeter. Knalpot memakai buatan RAT terbaru yang dilabeli “DRAX” siap untuk memberikan efek bernouli maksimum dalam melepas gas buang.

Wruuuuummm… dengan bahan bakar premium, abah – begitu panggilan akrabnya – siap meluncur menjelajahi jalanan surabaya dengan tawa ceria dan semangat berangkat ke kampus.

Tetap Sehat-Tetap Semangat — Biar bisa modifikasi mesin tiap hari.

Kulonuwun… :) Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…

Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub :D Hehehehe..

Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…

Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.

silinder head racing jupiter z

Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe :D

Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p

Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.

Bak Crankcase X1

Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.

Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.

Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.

Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc

Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.

Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima :D heheheh

Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek :) Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho :D

Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya :D

Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.

Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.

Setelah semua selesai, dan motor di-inreyen, kami telf juragan. ” Boss, waktunya tagihan!” hehehehe…