yg mau psng iklan bsa psang d sni

modif motor

Rabu, 17 Maret 2010

modif drag bike

Alhamdulillah ya rabb,

Bahagia saya pernah berjodoh dengan mas Donny, pria bersahaja dari Purwokerto yang berangkat jauh-jauh mengembangkan ilmu korek mesin di R.A.T. Perjodohan kami berasal dari weblog ini, kemudian dari saling bertukar pikiran melalui sms, dan chat di facebook, membuat saya menyadari bahwa masih banyak orang-orang gigih dengan semangat dan kemauan besar untuk terus belajar tanpa harus dihalangi usia. Mas Donny, bapak 1 orang putra yang dinamakan Awan – sebagaimana besar dedikasinya untuk membahagiakan sang putra -, pengalamannya bertahun-tahun di bengkel spesialis vespa dan kemudian di bengkel umum mebuat basic engineeringnya sangat kuat dalam menganalisa dan inisiatif kerja yang cekatan. Istilah bahasa inggrisnya : gampang nyandak :) alias diberitahu sedikit, langsung paham. Syiiippp Syiiippp Syiippp. Tugas pertama mengorek cylinder head yamaha jupiter z sekaligus membentuk noken as untuk spec kiriman dari bandung purna sudah dengan istimewa, saat pak boss di sms balasannya : “mantab!”. Fffiiiuuuhhh…

Oleh karena itu, betapa piawai ia mempraktikan analisanya dan nalarnya dalam tugas pertama mengkorek ringan 1 motor penuh Honda Supra X 125 yang terkenal lamban berakselerasi, konsep matang kami diskusikan bersama, akhirnya jatuh pada pilihan bore up. Piston dipilih dari pabrikan kawasaki, dengan dimensi 54.5mm, piston dibenamkan dengan me-colter buring dengan clearance 0.03mm dipoles mulusssss. Sementara menunggu proses selesai, ia fokuskan pikirannya pada cylinder head. Setelah dikalkulasi dan dianalisa secara logis, langsung saja port inlet dan outlet di grafir ulang dengan indahnya, volumenya dibesarkan hampir 2 cc dari standardnya, inlet dibiarkan kasar, outlet dipolish, selesai. Noken as diamati, ditancapkan ke mesin dial gauge, diukur, ditelaah, langsung digarap durasi dan lifternya. Eh, tidak terasa udah hampir maghrib, leren dulu lah kalau begitu… :) lagipula wajah pak donny sudah kuyu heheheheh :D

Blok piston kelar dari jebakan antrian di tukang colter, segera dimasukkan ke lembah tukang bubut, untuk antri mendesain ulang permukaan piston sesuai kompresi yang diharapkan. Pemapasan 0.8mm, ditambah bentuk ulang fris coakan klep untuk menghindari benturan dalam terhadap klep. Karena selain noken as menjadi semakin tinggi, Plus otak pengapian rencana mengandalkan pabrikan racing honda BRT yang membuat mesin semakin teriak lebih tinggi, maka untuk menghindari Floating Pir klep diberi dalaman dari bantuan motor honda supra lama.

Piston racing

Piston custom Honda Supra 125

Cukup adopsi klep standard

Porting Stage 1

Noken as grindingan pak Donny

Melihat hasil karyanya yang istimewa, meski hanya sekedar untuk korek harian -bukan aplikasi balap- detail-detail kecil diperhatikannya. Print out lengkap dari web R.A.T yang ia pelajari tanpa disadari dengan cepat merasuk dan menjadikan hasil karyanya menyatu dengan aura R.A.T bangeetttzzzz… :) Setelah menyatukan semua komponen dan melakukan seting karburator. Beehhh… Lumayan binal lah supra nya. Sukses itu terus berlanjut ke korek mesin motor lainnya, baik untuk aplikasi harian saja, ataupun kiriman mesin untuk drag – road race kami bangun bersamanya.

Halaman ini sengaja kami buat dan kami dedikasikan untuk mas donny, semoga ilmu yang dibagikan menjadi amal yang baroqah. Meski sekarang sudah balik lagi ke Purwokerto, atau dimanapun ia, keluarga besar R.A.T motor selalu mengingat suka – duka bersamamu. We miss you, pak. ^_^

Alhamdulillah,

Alkisah ada mahasiswa Universitas Negeri Surabaya yang nyasar di bengkel baru R.A.T, dengan mengendarai Suzuki Smash keluaran 2003, meski tergolong lawas tapi motornya masik mulusss… didandani minimalis asyik dengan velg alumunium TDR Racing U-Shape dan ban Comet ramping membuat tampilan motornya sporty. Dengan membawa tas gendong besar warna hitam, syukurla isinya bukan bom hehehe, ternyata setelah dibuka, Ooo… bak kopling manual. Niat ingin pasang Kopling manual, berkonsultasi dengan punggawa-punggawa R.A.T eh,, malah diracuni virus modifikasi mesin.

“Nanggung boss, kata om ibnu sambodo kalok cumak pasang kopling tapi mesin standard itu tabu… ” kata bang Yunus asal ceplos,

“mending di port – polished sekalian mas mesinnya, biar akselerasi lebi ringan ” si jago porting, kang Wawan, menimpali.

“Atur ulang rasio kompresi mas, pakai piston ini, pasti lebih keras, deck clearances sama dengan standard tapi… ” sambung saya menyodori piston DG Daytona yang memiliki diameter 55mm dan menunjukkan kepala piston yang nonong kaya lohan.

“Noken as biar saya yang atur durasi dan lifter nya mas,” Indra si murid bapak Gandoz tepepa yang lagi asyik masyuk bubut cam unjuk bicara.

“Terus saya bagian apa…?” Kata mas donny dengan polosnya menyahut… semua menoleh dan ketawa-ketiwi liat wajah lugunya, melas.. wkwkkwkwkw

Dengan bisikkan-bisikan yang saling bersahutan, masuk kuping kiri, mau keluar dari kuping kanan, dorong lagi dari kuping kanan, mau keluar dari kuping kiri, sahut lagi… akhirnya kata-kata kami merasuk ke dalam jiwa, terlihat dari matanya yang berbinar dan liurnya yang mulai menetes tanda dia ngebeettt banget dan ga tahan godaan modifikasi mesin yang kami tawarkan.

“Oke mas, berapa yang harus saya bayar tuh… ” katanya mantab!

Akhirnya kalkulator dikeluarkan dari laci, kalkulasi dana, Mr. W sang empu motor mengeluarkan dompet, dipikir-pikir, dirasa masik cukup buat jajan di kampus, akhirnya salaman. Tosss… :) Modifikasi pun disiapkan untuk mengguncang jalanan surabaya.

bettzz… bak kopling standard dilengserkan, perangkat kopling sentrifugal di las mati dengan bobot tersisa 800 gram. Kampas kopling diganti bawaan suzuki satria 120 R dengan pir kopling dari CLD Racing.

Blok dan head di bongkar. Porting masuk dan buang tak luput disempurnakan dengan kikisan pisau tuner sebanyak 1mm total pada inlet dan minus 1mm dari packing knalpot pada lubang exhaust. Kubah ruang bakar didesain 11cc untuk menampung jenong piston racing itu. Cylinder segera di overbore, piston DG dipilih karena memiliki lapisan teflon dan jalur oli extra untuk menurunkan friksi di dinding liner, diharapkan dapat mengurangi power losses saat melakukan langkah kompresi.

Noken as didesain durasi kecil untuk harian, 260 derajat pada inlet dan 265 derajat pada outlet, tinggi angkatan klep dipatok pada kisaran 7 milimeter. Knalpot memakai buatan RAT terbaru yang dilabeli “DRAX” siap untuk memberikan efek bernouli maksimum dalam melepas gas buang.

Wruuuuummm… dengan bahan bakar premium, abah – begitu panggilan akrabnya – siap meluncur menjelajahi jalanan surabaya dengan tawa ceria dan semangat berangkat ke kampus.

Tetap Sehat-Tetap Semangat — Biar bisa modifikasi mesin tiap hari.

Kulonuwun… :) Pripun kabare sederek, sadulur se-Indonesia? Semoga baik-baik saja…

Alhamdulillah, masih diberi umur buat online lagi di tengah makin padatnya jadwal dan teriakan-teriakan temen-temen yang meminta order mesinnya segera diselesaikan (haik guaya… wkwkkw), jadi banyak yang terlewatkan n ndak sempet foto-foto dan berbagi hehehe… Tapi kali ini spesial request datang dari Meja 10, pesananya Bir Bintang, halah… itu kan kalok liat dangdut di pub :D Hehehehe..

Korek mesin, atau istilah bahasa inggrisnya : ENGINE TUNING, adalah kegiatan merubah / menyempurnakan kinerja mekanikal mesin dengan melakukan berbagai upaya dan perubahan yang dapat menambah performa mesin. Sesuatu yang sangat kami cintai dan kami lakukan untuk sesama pecinta kecepatan, meski bukan pebalap, pecinta kecepatan ini bisa saja dari sahabat-sahabat yang bekerja di kantor dan ingin memodifikasi motornya agar cepat dibawa ke kantor, ada teman-teman dari mahasiswa yang ingin motornya laju jika waktu sudah mepet untuk masuk kampus, semoga saja bukan dari penjambret yang ingin kabur dari kejaran polisi wkwkwk…

Kali ini seseorang bernama Mr. U, datang ke bengkel dengan curahan hati, “Mas, saya request trend modifikasi 2010 ala RAT, dan nanti jika orang-orang search di Google hingga anak-cucu saya, mereka bisa lihat modif mesin ini, biar saya juga kebagian pahala mas berbagi-bagi ilmu” wetzz,,, requestnya dalem banget… Kita tanya buat apa mas, pak boss menjawab, “yah buat ngantor aja, sama kalok dijalan ketemu suzuki satria FU bisa enak buat kejar-kejaran heheheh” ujarnya cengengesan.

silinder head racing jupiter z

Oke deh boss, boleh-boleh, Langsung aja serah terima motor, “mau diapain aja terserah pokoknya manteb karena ini motor sejak jaman saia muda dulu, nanti bayar belakangan kontan!” pesan pak boss. “SIAP!! Pokoknya Mur-Mer-Ceng pak boss,” jawab kami. ” Apa itu mur-mer-ceng, obat kuat?” timpalnya. Kami ketawa geli, terus kami jelaskan kalo Murmerceng itu slogan baru kami, Murah-Meriah-Kenceng hehehe :D

Motor ditinggal di bengkel , beliau pulang dengan tenang mengendarai kuda, halah… :p

Langsung mesin dibelah total, wah, jupiternya terlalu tua nih, crankcase nya udah agak oblak. Tanpa ba-bi-bu, crankcase diganti dengan crankcase baru dari Thailand, demi manjaga stabilitas puntiran kruk as, menambah torsi mesin. Kemudian rencana akan dibenamkan kruk as bawaan motor Yamaha Vega ZR dengan langkah ayunan 4mm lebih jauh daripada kruk as Yamah Jupiter Z. Daun kruk as juga membulat, dengan bobot kesetimbangan yang agak lebih berat dibanding daun model setengah bulan bawaan mesin Jupiter.

Bak Crankcase X1

Perpaduan transmisi juga diracik ulang, namun kali ini hanya gigi 4 saja yang dirubah, mengingat peruntukannya bukan di lintasan balap, dengan mengusung transmisi 20/23, membuat nafas motor di persneling top gear lebih memiliki dorongan kencang mengail topspeed.

Kelar membenahi kesetimbangan di kompartemen tengah, magnit disisakan 800 gram, dengan bobot balancer 650 gram. Kanvas kopling aplikasi milik TDR, pir kopling TDR mengawal agar tenaga mesin tidak hilang di bak kanan yang juga ditutup dengan sistem kopling manual bawaan yamaha X1 Thailand.

Mesin komplit, sekarang saatnya membenahi kompresi mesin, piston honda sonic 0v. 300 dikawal masuk ke dalam silinder blok yang sama sekali tidak terkena papasan mesin bubut. Torak Honda dipilih berdasarkan bobot yang ringan, serta dimensi yang pendek akan meminimalisir beban gesek permukaan silinder yang memberikan gaya normal terhadap piston. Meski harus ditebus dengan harga mahal, perpaduan antara piston ini dengan liner dari Honda CB membawa manfaat yang luar biasa mantabnya.

Blok Bore Up Jupiter Z 155 cc

Ruang bakar di isi spesifikasi katub dari Honda Sonic, pir katub Honda Sonic, Porting di geser ke atas sebesar 24mm. Lebih istimewa lagi, bushing penahan laju naik-turun katub direquest dari bahan albronze, dengan model ulir, begitu pula dengan bahan seating valve, menjaga suhu mesin tetap dingin dan komponen katub awet, sebagaimana riset mekanik-mekanik handal di roadrace. Sudut squish ruang bakar disetarakan dengan pelipis piston untuk memfokuskan jeram udara/bahan bakar ke arah busi.

Tidak semua berjalan mulus ternyata, Pembuatan noken as kali ini menghadapi kendala, wah… mesin bubutnya lagi rusak, setelah berjasa membantu ratusan order noken as dari teman-teman seluruh indonesia… T_T Semoga amal, ibadahnya diterima :D heheheh

Akhirnya kita berlari ke guru kita, H.Sofyan tuner DDS SPEED, yang motor drag 105cc nya baru saja menyabet podium. Kita terkagum-kagum dengan keterampilan tangan mas sofyan mengolah noken as diatas gerinda batu yang diapit ragum sangat istimewa, karena kita sendiri terbiasa bekerja dengan bantuan teknologi, ternyata dia memiliki rahasia-rahasia sederhana (mungkin karena sudah terbiasa, “Kalau kamu sudah pernah gagal dan menghabiskan noken as sebanyak 1 ember untuk praktik, baru kamu bisa” begitu jawabnya, padahal batin kami menimpali. “Kita sudah habis 1 kardus noken as om, hehehehe..” ). Setelah kami rayu-rayu, bocor juga ilmu sederhananya yang sangat mudah diterapkan hingga mampu membuat noken as dalam 5 menit, tanpa dial-tanpa mesin khusus bubut noken as, busur derajat dll heheheh… modul cara grinding noken as ini sekarang bisa kalian dapetin juga bagi yang pengen belajar bikin noken as racing sesuai keinginan tanpa harus beli yang bermerek :) Tapi kalok banyak yang rusak daripada yang jadi itu hal wajar dalam latihan lho :D

Wow, ketika jadi pun kami tidak percaya begitu saja meski beliau guru kami, hehehe.. Sorry pak guru. Beliau memang merendah, ketika ditanya hanya diberi jawaban lift noken as, tapi ketika di ukur dengan indicator dial, Subhanallah… Indahnya durasi dan lifter Noken as yang didesain dengan angkatan setinggi 7 mm dan waktu membuka spanjang 300 derajat untuk memperderas aliran udara yang masuk. Hebatnya, aliran grafik akselerasi dan deselarasi noken as nya begitu lembut, tidak kasar sama sekali. Profil noken as begitu halus, tidak terkotak-kotak, bekas gerinda batu seakan tidak ada ketika telah difinishing dengan amplas dan dipolished dengan autosol. Jika mario teguh ada, dia pasti berkata “SUPERB!!” heheheheh… Duh, jadi berharap semoga mesin bubut terbaru kami segera datang, kan ketamabahan fitur pengunci durasi dan lifter, bahkan kita bisa meng-copy noken as, jadi yang sudah ketemu kencang, kalau ada pesanan tinggal bikin sama persis durasi dan liftnya :D

Ke sisi pengabut bahan bakar, kita mempercayakan bawaan Suzuki Shogun yang direamer ulang dengan tabung skep stainless stell sebesar 20.5mm custom made, venturi dikejar hingga 24mm pada pantat karburator diselaraskan dengan 85 % dari katub masuk. Knalpot berdiameter pipa 25mm dibawa mengawal gas buang, dengan desain mengerucut dan pipa sarangan hanya sepanjang 50 milimeter dipakai untuk memberi lontaran nafas yang sengaja dibuat pendek-pendek untuk areal perkotaan.

Komputer pengapian di set up melaui remote untu mengatur kurva pengapian yang dibatasi di 12.500 RPM dengan timing 29 derajat sebelum titik mati atas. Koil bawaan YZ125 dari TDR dikawinkan guna melentikkan gelombang listrik ke elektroda TDR balistic yang dianggap dapat menghasilkan pembakaran di combustion chamber lebih bersih.

Setelah semua selesai, dan motor di-inreyen, kami telf juragan. ” Boss, waktunya tagihan!” hehehehe…